1.
Arti Sistem
Bahwa suatu sistem muncul adalah didasari oleh usaha
manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Sedangkang kebutuhan manusia sangat
beragam dan tak terbatas. Sebagai contoh, kebutuhan manusi akan peningkatkan
pengetahuan-muncul sistem pendidikan; kebutuhan manusia akan sandang, pangan
atau papan-muncul sistem ekonomi; hubungan dengan orang lain akan
terbentuk-sistem pengaturan, sistem sosial; kebutuhan untuk berkelompok dalam
masyarakat tertentu-sistem masyarakat; dan kebutuahan akan kesejahteraan
masyarakat-muncul sistem politik. Kemudian kebutuhan dari warga negara dalam
mengatur-tatanan kehidupan berbangsa dan keputusan-keputusan politik yang
diilhami oleh struktur sosial dan culture, akan terbentuk suatu sistem
pemerintahan negara.
Untuk itu dalam suatu sistem sosial (mekanisme jaringan-hubungan
dalam suatu atau yang dianut masyarakat) akan membentuk suatu sistem
pemerintahan dan sistem ekonomi suatu bangsa.
Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk suatu
kegiatan (satu kesatuan yang menyeluruh) yang saling berinteraksi secara
teratur-berhubungan satu dengan yang lain dan saling tergantung untuk mencapai
tujuan bersama.
2.
Perkembangan Sistem Perekonomian
Tujuan dari sistem perekonomian merupakan usaha untuk
mengatur pertukaran barang dan jasa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Karena politik ekonomi merupakan bagian politik nasional, maka
dalam hal ini kebijakan politik sering didasarkan pada masalah ekonomi, dan
kebijakan ekonomi seringkali didasarkan pada masalah politik.
1. Perkembangan sistem politik
dan pemikiran ekonomi
Struktur sosial feodal-kekuasaan raja-bangsawan yang
absolut-diktaktor, menimbulkan kesengsaraan masyarakat. Dalam masyarakat yang
demikian kebebasan berpikir masyarakat terpasung dan tertindas. Timbul
pendobrakan terhadap kekuasaan raja yang absolut, ditandai dengan konsep
kontrak sosial “social contract” yang salah satu asasnya adalah kesadaran bahwa
dunia dikuasai oleh hukum yang timbul dari alam yang mengandung prinsip-prinsip
keadalian yang universal, berlaku untuk segala zaman serta semua manusia.
Munculah semangat kebebasan, persamaan dan persaudaraan.
Pada gilirannya mempengaruhi perubahan sosial dan
cultural masyarakat, ditandai dengan adanya kebebasan berpikir yang berkembang
amat pesat dan sangat mempengaruhi gagasan dalam kehidupan politik dan ekonomi.
Bersamaan dengan berkembang konsep negara baru timbul
kebutuhan untuk mengatur kehidupan ekonominya.
Pada awalnya muncul Renaissance (1350-1600) dan
reformasi (1500-1650), lalu aufklaerung “pencerahan” (1650-1800). Kemudian pada
abad ini muncul pemikiran ekonomi merkantilisme “negara makmur-emasnya
banyak-keuangan kuat sebagai simbul kekayaan dan kemakmuran” yang memunculkan
kolonialisme, dimana negara kuat secara ekonomi apabila negara lain miskin.
1776 muncul faham psyokrat oleh Quesney bersamaan
dengan Adam Smith yang menentang gagasan merkantilisme-kolonial dan feodalisme
dan yang menentang hambatan-hambatan pemerintah. David home dan David Ricardo
dengan faham ekonomi produksi-konsumsi-pertukaran/ perda-gangan yang mendukung semangat
“laizzez faire, laizzer passer”-identik dengan kebebasan-kebutuhan, muncul
faham dan sistem kapitalisme.
1818-1883, Karl Marx yang menentang ajararn
kapitalisme-penindasan rakyat kecil dan buruh. Pandangan Marx terhadap negara
bahwa negara itu hanya alat untuk menindas-mengatur kelas lainnya. Perlu adanya
revolusi masa-sosialis/komunis untuk pemerataan hak dan kewajiban.
Pemikiran-pemikiran dibidang ekonomi akan mempengarui
bentuk-bentuk pemerintahan. Yang kemudian berkembang faham demokrasi.
2. Pembagian sistem ekonomi
Sistem menunjuk kepada suatu kumpulan tujuan, gagasan,
kegiatan yang dipersatukan oleh beberapa bentuk saling hubungan dan adanya
ketergantungan yang terartur dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Sedang sistem perekonomian adalah sistem sosial atau
kemasyara-katan dilihat dalam rangka usaha keseluruhan sosial itu untuk
mencapai kemakmuran.
Dalam pengertian sistem sosial terkandung unsur :
a. Tujuan bersama dengan segala harapannya, dalam
hubungannya dengan perekonomian, jelas tujuan bersama itu dimaksudkan ialah
kemakmuran masyarakat.
b. Seperangkat nilai yang melekat pada tujuan bersama
tersebut menciptakan pengikat yang mempersatukan anggota masyarakat dalam usaha
bersama menurut cara-cara tertentu.
c. Sikap dasar dan pengertian tentang hak dan
kewajiban, yang membentuk pola tingkah laku dan tindakan individu maupun
kelompok satu dengan yang lain.
d. Otoritas, kepemimpinan, struktur kekuasaan untuk
mengarhkan usaha bersama, memilih atau menetapkan alternatif-alternatif bagi
alat-alat yang dipergunakan dan mempersatukan seluruh anggota masyarakat untuk
bersama-sama mempergunakan alat-alat tersebut.
Kemakmuran masyarakat terutama menyangkut kegiatan
yang paling esensial dari kehidupan sistem, yaitu produksi barang dan jasa, dan
bagaimana barang dan jasa itu didistribusikan diantara individu dan kelompok
dalam masyarakat, dipertukarkan dan dikonsumsi, yang semuanya berkaitan erat
dengan konsep pemilikan yang berlaku, kekuasaan pemerintahan negara dll.
Dalam pembentukan suatu sistem, tidak lepas dari pada
pengaruh falsafah sosial pada sistem perekonomian. Falsafah sistem sosial
disadari atau tidak diturunkan dari pandangan yang spesifik tentang manusia.
Falsafah-falsafah itu dikenal dengan individualisme dan sosialisme.
Sistem perekonomian mengenal berbagai bentuk di
berbagai negara sepanjang sejarah. Dalam klasifikasi ini tergantung pada cara
bagaimana sistem itu membuat keputusan-keputusan dasar produksi, distribusi dan
pertukaran serta konsumsi.
Atas dasar klasifikasi tersebut, ditemui bentuk-bentuk
suatu sistem yaitu :
a. Sistem ekonomi pasar
(kapitalisme)
Dalam mana pengambilan keputusan didistribusikan
secara luas, atau lebih tepat diserahkan kepada semua individu. Dalam pemikiran
sistem ini alat-alat dasar produksi dikuasai oleh swasta, maka produksi barang
dan jasa secara maksimal akan tercapai bila campur tangan pemerintah ditiadakan
atau dibatasi sedikit mungkin untuk memberi kesempatan kepada individu untuk
menggunakan kekayaan dan daya kreatvitasnya dan atau tenaga kerjanya
sebebas-bebbasnya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya bagi
individu itu sendiri.
Dalam sistem liberal kapitalis atau sistem laissez
faire menghendaki proses berdasarkan kekuatan atau mekanisme pasar dan perataan
berdasarkan alokasi pasar dalam suasana usaha bebas dan perdagangan bebas atau
sering disebut dengan ekonomi pasar.
Dasar teoritis ekonomi pasaran adalah persaingan bebas
yang menggerakkan mekanisme pasar. Dalam hal ini penawaran dan permintaan bebas
yang dilatarbelakangi motif keuntungan pada pihak produsen maupun konsumen,
dalam hal menentukan harga-harga tentang berapa banyak jenis dan jumlah barang
yang akan diproduksi. Menurut sistem ini, yang menganggap kekuatan pasar bebas
sebagai jalan terbaik bagi proses pencapaian kemakmuran dan alat alokasi yang
paling tepat untuk perataan kekayaan, akan membawa perekonomian pada
keseimbangan yang langgeng.
Ciri terpenting dari sitem
perekonomian liberal adalah :
1). Alat produksi dimiliki oleh individu atau badan
hukum. Hak milik perseorangan bersifat individualistis.
2). Produksi dilakukan oleh swasta berdasarkan
kebebasan individu untuk menentukan usahanya sendiri dan kebebasan memilih
pekerjaaanya sendiri atas inisiatif dan tanggungjawabnya sendiri, kebebasa membuat
kontrak (jual-beli, sewa, pinjam dan perburuhan) dan kebebasan hak milik.
3). Motif perolehan laba adalah sebesar-besarnya
merupakan dasar penentuan jenis dan jumlah barang yang diproduksi.
4). Pasar ditandai dengan persaingan bebas, dalam mana
harga ba-rang ditentukan oleh interaksi atau mekanisme bebas antara penawaran
dan permintaan atau dengan kata lain persediaan dan konsumsi.
5). Pada dasarnya negara tidak campur tangan dalam
kehidupan eko-nomi. Tugasnya hanya menjaga tertib hukum yang menjamin kebebsan
usaha setiap individu.
b. Sistem ekonomi perencanaan
(sosialisme-komunis)
Dalam sistem ini pengambilan keputusan terkonsentrasi
pada kelom-pok yang berkuasa. Dalam sosialisme itu untuk menyebut ajaran
tentang gerakan yang umumnya menghendaki pemilhan alat produksi secara
kolektif, dengan ekonomi berencana yang disusun, dilaksnakan dan dikontrol oleh
kekuasaan pusat.
Dalam sistem ini menghendaki proses berdasarkan
kekuasaan negara dan alokasi oleh pemerintah, dan karena itu mengharuskan
perencanaan pusat (central planning) atau sering disebut dengan ekonomi
berencana.
Dalam sistem ini pula, beranggapan bahwa kekuatan dan
kekuasaan negara dapat membangun segala-galanya, demikian juga dengan alokasi
semua barang-barang untuk kebutuhan ekonomis.
Ciri-ciri terpenting dalam
sitem perekonomian sosialis :
1). Semua alat produksi dan sumber ekonomi dikuasai
seluruhnya oleh negara, semua kekayaan adalah kekayaan sosial, hak milik
seseorang atas alat produksi dan sumber ekonomi tidak diakui dan dimiliki
secara kolektif.
2). Seluruh kegiatan ekonomi, termasuk produksi dan
distribusi barang-barang merupakan usaha bersama dibawah pimpinan dan pengwasan
pemerintahan negara. Uasaha swasta tidak dikenal dan semua perusahaan adalah
perusahaan swasta. Semua warga masyarakat adalah pekerja yang dibebani
kewajiban turut serta dalam kegiatan ekonomi menurut kemampuan, dan setiap
warga negara dijamin keperluan hidupnya menurut kebutuhan.
3). Jenis dan jumlah barang yang diproduksi ditetapkan
menurut cara pemerintah pusat atau badan pusat yang dibentuk pemerintah.
4). Sifat serba negara (etatisme) disamping produksi
dan distribusi, juga mencakup pengaturan konsumsi dan penentuan harga barang
menurut rencana dan penetapan pemerintah.
5). Negara adalah penguasa mutlak. Bahwa tidak ada
milik perseo-rangan, kecuali atas barang-barang yang sudah dibagikan, tidak ada
kebebasan mengusai barang yang dihasilkan dengan tenaga kerjanya sendiri, tidak
ada kebebasan berusaha dan menentukan pekerjaan (sistem totaliter).
c. Sistem ekonomi campuran
(dualisme)
Dalam sistem ini berusaha memadukan dua sistem yang
bertolak belakang secara ekstrim di atas, dimana dalam menentukan suatu dasar
sistem perekonomian suatu negara, berusaha membandingkan dan mengambil
kebaikan-kebaikan dari kedua sistem tersebut. Dalam hal ini dibedakan dari
suatu proses mana yang akan dikuasai oleh negara dan oleh swasta dalam rangka
mencapai suatu kemakmuran masyarakat atau sering disebut dengan ekonomi
kolektif atau ekonomi pasaran sosial.
Dalam sistem ini pula, kekuasaan pemerintahan negara
dan kebebasan individu atau masyarakat berdampingan dalam kadar yang
berbeda-beda sesuau dengan falsafah atau dasar sistem sosial masyarakat. Ada
campuran yang lebih mendekati kapitalis karena kadar kebebasan relatif lebih
besar. Ada pula campuran yang lebih mendekati sosialis karena kadar dan peranan
pemerintah yang relatif besar dalam proses ekonomi.
Tapi dalam bentuk berbagai campuran, ini bersumber
dari ekonomi bangsa, termasuk alat produksi dimiliki oleh individu atau
kelompok swasta disamping sumber-sumber tertentu yantg dikuasai oleh pemerintah
pusat. Untuk itu dalam sistem ekonomi campuran paling tidak ada dua sektor,
yaitu sektor negara (sektor pemerintah dan sektor publik) dan sektor swasta.
Sistem campuran melahirkan ekonomi pasaran sosial,
yang memungkinkan terjadi persaingan dipasaran bebas, tapi bukan persaingan
mati-matian, sedang campur tangan pemerintah dilancarkan untuk menyehatkan
kehidupan ekonomi, mencegah konsentrasi yang terlalu besar dipihak swasta
(kapitalkisme), mengatasi krisis-krisis, dan membantu golongan yang secara
ekonomis lemah.
Untuk itu nama lain yang identik dengan sistem ekonomi
campuran adalah negara kemakmuran, negara kesejahteraan, demikrasi ekonomi dan
masyarakat adil makmur.
SUMBER : http://www.vilila.com/2010/03/perkembangan-sistem-ekonomi.html#ixzz1oOJth1R9
No comments:
Post a Comment