Monday, October 21, 2013

1. Penggunaan Bahasa Indonesia Secara Baik dan Benar

  • Pada point pertama tugas Bahasa Indonesia ini saya akan menjelaskan mengenai " Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar "
Bahasa Yang Baik
Penggunaan bahasa yang baik (sesuai aspek komunikatif) adalah sesuai dengan sasaran kepada siapa bahasa tersebut di sampaikan. Hal ini harus disesuaikan dengan unsur umur, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran kita.
Kriteria penggunaan bahasa yang baik adalah ketepatan memilih ragam bahasa yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi. Pemilihan ini bertalian dengan topik yang dibicarakan, tujuan pembicaraan, orang yang diajak berbicara (kalau lisan) atau pembaca (jika tulis), dan tempat pembicaraan. Selain itu, bahasa yang baik itu bernalar, dalam arti bahwa bahasa yang kita gunakan logis dan sesuai dengan tata nilai masyarakat kita. Penggunaan bahasa yang benar tergambar dalam penggunaan kalimat-kalimat yang gramatikal, yaitu kalimat-kalimat yang memenuhi kaidah tata bunyi (fonologi), tata bahasa, kosa kata, istilah, dan ejaan. Penggunaan bahasa yang baik terlihat dari penggunaan kalimat-kalimat yang efektif, yaitu kalimat-kalimat yang dapat menyampaikan pesan/informasi secara tepat (Dendy Sugondo, 1999 : 21).Misalnya saja seorang guru yang sedang mengajar muridnya. Seorang guru harus dapat menyesuaikan tata bahasa kepada siapa mereka mengajar. Bahasa yang mereka gunakan tidak akan sama saat mereka mengajar siswa SD, SLTP, maupun SLTA. Cara penyampaian mereka dan penggunaan bahasa juga tentu di sesuaikan dengan yang dituju. Begitu juga dengan penulisan pada artikel, majalah, ataupun komik. Dalam penulisan isi juga harus di sesuaikan bahasanya kepada siapa tulisan itu ditujukan.
Bahasa yang Benar
Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yaitu peraturan bahasa (tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan). Kriteria yang digunakan untuk melihat penggunaan bahasa yang benar adalah kaidah bahasa. Kaidah ini meliputi aspek :
  1. tata bunyi (fonologi) = Pada aspek tata bunyi, misalnya kita telah menerima bunyi f, v dan z. Oleh karena itu, kata-kata yang benar adalah fajar, motif, aktif, variabel, vitamin, devaluasi, zakat, izin, bukan pajar, motip, aktip, pariabel, pitamin, depaluasi, jakat, ijin.   
  2. tata bahasa (kata dan kalimat) = Pada aspek tata bahasa, mengenai bentuk kata misalnya, bentuk yang benar adalah ubah, mencari, terdesak, mengebut, tegakkan, dan pertanggungjawaban, bukan obah, robah, rubah, nyari, kedesak, ngebut, tegakan dan pertanggung jawaban. Dari segi kalimat pernyataan di bawah ini tidak benar karena tidak mengandung subjek. Kalimat mandiri harus mempunyai subjek, predikat atau dan objek." Pada tabel di atas memperlihatkan bahwa jumlah wanita lebih banyak daripada jumlah pria. " Jika kata pada yang mengawali pernyataan itu ditiadakan, unsur tabel di atas menjadi subjek. Dengan demikian, kalimat itu benar.  
  3. kosa kata (termasuk istilah) = Pada aspek kosa kata, kata-kata seperti bilang, kasih, entar dan udah lebih baik diganti dengan berkata/mengatakan, memberi, sebentar, dan sudah dalam penggunaan bahasa yang benar. Dalam hubungannya dengan peristilahan, istilah dampak (impact), bandar udara, keluaran (output), dan pajak tanah (land tax) dipilih sebagai istilah yang benar daripada istilah pengaruh, pelabuhan udara, hasil, dan pajak bumi.  
  4. ejaan = Dari segi ejaan, penulisan yang benar adalah analisis, sistem, objek, jadwal, kualitas, dan hierarki.   
  5. makna = Dari segi maknanya, penggunaan bahasa yang benar bertalian dengan ketepatan menggunakan kata yang sesuai dengan tuntutan makna. Misalnya dalam bahasa ilmu tidak tepat jika digunakan kata yang sifatnya konotatif (kiasan). Jadi penggunaan bahasa yang benar adalah penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa. 
  •  Pada point kedua ini saya akan memberikan sedikit penjelasan dan contoh dari fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. 
" Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). "
Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk dijual. Oleh karena itu, seringkali kita mendengar istilah“bahasa yang komunikatif”. Misalnya, kata makro hanya dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau luas lebih mudah dimengerti oleh masyarakat umum. Kata griya, misalnya, lebih sulit dipahami dibandingkan kata rumah atau wisma. Dengan kata lain, kata besar, luas, rumah, wisma, dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata-kata griya atau makro akan memberi nuansa lain pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau nuansa tradisional.Contoh lain dari fungsi bahasa sebagai alat komunikasi itu seperti Indonesia yang memiliki berbagai kebudayaan dan bahasa yang berbeda, akan tetapi kita masih bisa berkomunikasi menggunakan bahasa yang mereka pasti mengerti, yaitu Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa kesatuan. Jadi, walaupun berbeda bahasa tetapi masih bisa saling berkomunikasi satu sama lain.

Demikianlah tugas 1 pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang saya selesaikan. Untuk menyelesaikan tugas ini saya memberikan contoh beserta sedikit penjelasan berdasarkan pemikiran saya sendiri dan referensi yang saya ambil untuk menyelesaikan tugas ini, yaitu pada web http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/accounting-s1/bahasa-indonesia/fungsi-bahasa dan pada materi yang diberikan dosen pengajar mata kuliah yang bersangkutan yang saya download melalu staffsitenya.



No comments:

Post a Comment