Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) melihat tren meredanya tekanan inflasi masih berlanjut pada Oktober 2013. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI ,Difi Johansyah, mengungkapkan, inflasi Oktober 2013 tercatat rendah yaitu hanya sebesar 0,09 persen secara bulanan (mtm) atau sebesar 8,32 persen secara tahunan (yoy).
Difi mengatakan, pencapaian ini memperkuat indikasi bahwa inflasi telah kembali ke pola normal bulanannya dalam lima tahun terakhir. Perkembangan inflasi Oktober 2013 dipengaruhi oleh inflasi kelompok pangan yang masih melanjutkan deflasi sebesar 0,8 persen secara mtm.
"Meskipun tidak sedalam perkembangan di bulan sebelumnya karena tertahan kenaikan harga komoditas, terutama cabe merah," kata Difi dalam siaran pers, Sabtu (2/11).
Inflasi kelompok administered prices juga terus menurun pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di bulan Juni. Pada Oktober 2013, inflasi kelompok administered prices tercatat cukup rendah sebesar 0,25 persen secara mtm.
"Sementara itu, inflasi inti tercatat sebesar 0,34 persen secara mtm, lebih rendah dari bulan sebelumnya," ujar Difi.
Difi menambahkan, sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia, neraca perdagangan pada September 2013 mencatat defisit sebesar USD 0,7 miliar. Defisit disebabkan oleh menurunnya surplus neraca perdagangan non migas menjadi USD 0,5 miliar dan meningkatnya defisit neraca perdagangan migas menjadi USD 1,2 miliar.
Difi mengungkapkan, realisasi defisit neraca perdagangan Indonesia di triwulan III 2013 yang tercatat menurun dari defisit USD 3,1 miliar pada triwulan sebelumnya menjadi USD 2,9 miliar.
"Bank Indonesia memperkirakan penurunan defisit neraca perdagangan akan berkontribusi positif pada penurunan defisit transaksi berjalan di triwulan III-2013," tutup Difi.
Sumber : http://www.merdeka.com/uang/bank-indonesia-yakin-inflasi-sudah-kembali-ke-pola-normal.html
Sabtu, 2 November 2013
Analisis : Jika BI sudah yakin inflasi kembali ke pola normal, mengapa nilai rupiah masih mengalami penurunan? Menurut saya, inflasi di Indonesia belum bisa di katakan normal jika masih banyak kebutuhan yang mengalami peningkatan harga, seperti BBM dan harga cabe merah. Dan juga nilai rupiah yang semakin lama justru masih mengalami penurunan.
Sabtu, 2 November 2013
Analisis : Jika BI sudah yakin inflasi kembali ke pola normal, mengapa nilai rupiah masih mengalami penurunan? Menurut saya, inflasi di Indonesia belum bisa di katakan normal jika masih banyak kebutuhan yang mengalami peningkatan harga, seperti BBM dan harga cabe merah. Dan juga nilai rupiah yang semakin lama justru masih mengalami penurunan.
No comments:
Post a Comment