uuhhh akhirnyaa... -_-''
setelahh berminggu minggu gue berusaha nyelesain tugas softskill gue daaaannnnn..... akhirnyaaa semuayaa cleaarr, tuntass tass taasss.. heemmm sumpahh legaa dann merdekaa bangett gue.. heeuu -__-"
yaaa walaupun tugas gue ituu banyak yg copas copas (maklumm dehh budaya anak mudaa jaman sekarang kali yaaa).. ahahah tapiii tenaaanngg gue bukan seorang PLAGIAT kok yang kerjaannya copas hasil orang taapi ngga mau nyantumin sumbernyaaa..hheemmm kelewataann !!!
walaupun gue copas tapii seloowww sumber yang gue copas selalu gue cantumin di tiap tiap bab yang gue bikinn.. heemm tengkyuuu yaa buatt semua sumber yang udah ngebantuu..ahahah
ngga abis pikirr deh gue kalo gue ngerjain tugas softskill yang skaligus 14 bab ini pake otak gue sendiriii.. ampuunn deehhh, lebih baik pingsaan kayanyaa.. hahahah copas ajaa gue udah berasa butekk nihh otakk, capeeekk apalagii ngerjain sendirriii.. kebayangg ngga siihh loo padaa, 14 bab lohh.. hadeehh kaya bikin 1 buku paket kann.. heuu
hemm by the way gue bikin blog ini pun karna tugas kuliah yang nuntut untuk setiap mahasiswa punya blog supaya bisa ngerjain matkul yg namanya SOFTSKILL, mungkin kalo bukan karna tugas itu, gue ngga akan punya blog dan ngga akan ngerti blog..ahaha ngusrus facebook ama twitter ajaa ngga abis" dan ngga selesai selesai ditambah yang satu inii blogger.com.. hadeehh -_-
tapiii gapapa dehh, asikk jugaa ternyata punya blog, yaa maklumin aja kalo tulisan gue masih amburadull, secara gue baruu pakee blog kaya ginii..hehehe
hmm yaudahh dehh segituu ajee kalii yee curcolan gue hari inii.. gue mauu rahatt dan merefreshkan otakk guee, sebelum otak gue ngebul dan mata gue copot karna seharian didepan notebook..hahaha
okee, thanks ;)
Saturday, December 24, 2011
BAB 14, BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis Internasional
Bisnis internasional
merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara
yang lain. Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya,
bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Kalsifikasi bisnis berdasarkan
aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan adalah sebagai
berikut:
·
Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian
dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contohnya perusahaan yang memproduksi
barang fisik seperti mobil atau pipa.
·
Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang
intangible (tak berwujud), dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta
bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contohnya adalah konsultan dan psikolog.
·
Pengecer dan distributor adalah
pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen.
Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor
atau pengecer.
·
Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi
barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
·
Bisnis informasi
adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari penjualan-kembali properti
intelektual (intelellectual property).
·
Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa
untuk publik, seperti listrik dan air yang biasanya didanai oleh pemerintah.
·
Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan
keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah,
dan bangunan.
·
Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan
keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke
lokasi yang lain.
1. Hakikat Bisnis
Internasional
Seperti tersebut
diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan
melewati batas negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis
internasional (International Trade). Transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu
perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara
lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran
internasional berbeda dengan Bisnis Internasional, yaitu :
a.
Perdagangan Internasional
(International Trade)
Dalam perdagangan internasional yang merupakan transaksi
antar Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara
ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka timbul
neraca perdagangan antar negara (balance of tread).
Suatu Negara dapat memiliki surplus
seraca perdagangan atau devisit neraca perdagangannya. Neraca perdagangan yang
surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang
lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari negara partner
dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila
keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar
dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar
kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar negara disebut neraca
pembayaran (balance of paymnets).
Jika neraca pembayaran
mengalami surplus, dikatakan bahwa negara mengalami pertambahan devisa.
Sebaliknya apabila negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka
berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan
negara lain. Jadi, negara tersebut mengalami devisit neraca pembayaran dan
menghadapi pengurangan devisa Negara.
b.
Pemasaran
International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang merupakan keadaan suatu
perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain,
perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis
internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi
di luar negeri.
Dalam hal ini maka pengusaha akan
terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada
transaksi ekspor impor. Dengan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di
negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan
dapat berupa barang dan/ atau jasa. Transaksi ini dapat ditempuh dengan cara:
- Licencing
- Franchising
- Management Contracting
- Marketing in Home Country by Host Country
- Joint Venturing
- Multinational Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional memerlukan transaksi
pembayaran yang sering disebut fee. Negara (Home Country)
harus membayar, sedangkan pengirim (Host Country) memperoleh fee tersebut. Pengertian
perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dianggap sama,
padahal berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan
internasinol dilakukan oleh negara sedangkan pemasaran internasional adalah
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menentukan kegiatan bisnis yang
lebih aktif, lebih progresif dibandingkan perdagangan internasional.
2. Alasan Melakukan
Bisnis Internasional
Suatu negara atau suatu perusahaan
melakukan transaksi bisnis internasional baik dalam bentuk perdagangan
internasional yang umumnya memiliki pertimbangan /alasan. Pertimbangan tersebut
meliputi pertimbangan ekonomis, politis ataupun sosial budaya. Bisnis
internasional memang tidak dapat dihindari karena tidak ada satu negara pun yang
dapat mencukupi seluruh kebutuhan negerinya dari barang-barang atau produk yang
dihasilkan oleh negara itu sendiri.
Hal ini disebabkan karena terjadinya penyebaran yang tidak merata dari sumber
daya baik dari sumber daya alam modal maupun sumber daya manusia.
Ketidakmeratanya sumber daya mengakibatkan adanya keunggulan tertentu baik
suatu Negara tertentu yang memiliki sumber daya tertentu. Contohnya Australia
yang memiliki daratan yang sangat luas yang memiliki jumlah penduduk yang
sangat sedikit, sebaliknya Negara Hong Kong yang memiliki daratan yang sangat
sempit tapi jumlah penduduknya sangat padat. Oleh karena itu, maka dapat kita
lihat beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain
berupa :
1.
Spesialisasi antar
bangsa–bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu
beserta kelemahannya maka suatu negara haruslah menentukan pilihan strategis
untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
a. Memanfaatkan secara maksimal kekuatan yang ternyata
benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien
dan paling murah.
b. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya.
b. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya.
Strategi tersebut
berkaitan erat dengan adanya dua buah konsep keunggulan yang dimiliki oleh
suatu negara dibanding negara lain dalam bidang tertentu, yaitu:
·
Keunggulan absolute
(absolute advantage)
Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan
absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan
terhadap produk tersebut. Hal ini dapat dicapai jika tidak ada negara lain yang
dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu menjadi satu-satunya
negara penghasil.
·
Keunggulan komperatif
(comparative advantage)
Konsep Keunggulan
komparatif merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam
bisnis Internasional, dimana suatu negara memiliki kemampuan yang lebih tinggi
untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain.
3. Tahap-tahap dalam
Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan yang
memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara
bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai
dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat
tinggi. Dalam memasuki bisnis internasional ada beberapa yaitu:
1. Ekspor Insidentil
Dalam rangka untuk
masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai
dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor
insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya
kedatangan orang asing di negeri kita kemudian ada yang membeli barang-barang
kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
2. Ekspor Aktif
(Purchasing)
Tahap terdahulu dan dapat berkembang
terus kemudian adanya hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu, bahkan transaksi
yang semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai
dengan semakin berkembangnya jumlah dan jenis komoditi perdagangan
Internasional. Pada tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif
melaksanakan manajemen atas transaksi itu.
3. Penjualan Lisensi
Tahap berikutnya
adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual
lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang
dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat
melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya
termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi
tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi
itu kepada perusahaan asing tersebut.
4. Franchising
Tahap berikutnya
merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual
tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala
atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses
produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang
jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk
“Franchising”.
Dalam hal bentuk Franchise ini maka
perusahaan yang menerima disebut sebagai Franchisee dan perusahaan pemberi disebut sebagai Franchisor. Pada umumnya berhasil bagi jenis usaha
tertentu misalnya bidang kuliner (makanan).
Contohnya KFC
(Kentucky Fried Chiken), Mc Donalds, California Fried Chiken (CFC), Hoka Bento,
Hanamasa, dan sebagainya.
Contoh Franchise dari Indonesia adaIah Es Teler
77, Ayam Goreng NY. Suharti, dan sebagainya. Kebaikan yang antara lain :
a.
Manajemen sistem yang
sudah teruji.
b.
Memiliki nama yang
sudah terkenal.
c.
Performance record
yang sudah mapan untuk alat penilaian.
Sebaliknya bentuk ini juga memiliki kejelekan yaitu :
a.
Biaya tinggi untuk
menrlapatkan Franchise
b.
Keputusan bisnis akan
dibatasi oleh Francilisor
c.
Sangat dipengaruhi
oleh kegagalan dari Franchise lain. Apabila terdapat
kegagalan akan timbul anggapan bahwa
bentuk franchise yang lain juga tidak baik.
5. Pemasaran di Luar Negeri (Active Marketing)
Tahap berikutnya adalah bentuk Pemasaran di Luar negeri.
Bentuk ini akan memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih
tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) harus aktif dan mandiri untuk
melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing (Home
Country). Pengusaha pendatang yang merupakan orang asing harus mampu untuk
mengetahui perilaku (segmentasi) di negeri penerima itu sehingga dapat
dilakukan program-program pemasaran yang efektif.
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Tahap yang terakhir
adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis
internasional yaitu tahap “Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri”. Tahap ini
juga disebut sebagai “Total International Business”. Bentuk inilah yang
menimbulkan MNC (Multy National Corporation) yaitu Perusahaan Multi Nasional.
Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri
asing dengan segala modalnya, kemudian memproduksi di negeri itu, lalu menjuaI
hasil produksinya itu di negeri itu juga. Bentuk ini memiliki unsur positif
bagi negara yang sedang berkembang karena dalam bentuk ini negara penerima
tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik
tersebut.
4. Hambatan dalam Memasuki Bisnis Internasional
Melaksanakan bisnis internasional
tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestic.
Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kai
menghambat terlaksannya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan
atau budaya Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh
karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
1.
Batasan perdagangan
dan tariff bea masuk
2.
Perbedaan bahasa,
social budaya/cultural
Perbedaan dalam hal
bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal
ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik
bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan
bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa saat ini
semakin berkurang karena adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris.
Perbedaan kondisi sosial budaya
merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis
Internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun
bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki
arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan.
3.
Kondisi politik dan
hukum/perundang-undangan
Hubungan politik yang kurang baik
antara satu negara dengan negara yang lain akan mengakibatkan terbatasnya
hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Misalnya, Amerika yang mengembargo
komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis.
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara Arab melarang produk yang mengandung babi.
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara Arab melarang produk yang mengandung babi.
4.
Hambatan operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain
adalah masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang
diperdagangkan ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk
dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal
laut yang reguler. Hal ini dapat mengakibatkan biaya pengangkutan atau
ekspedisi menjadi sangat mahal yang dikarenakan pengangkutnya hanya melayani
satu negara itu saja.
5.
Perusahaan
Multinasional
Perusahaan multinasional pada
hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara
internasional atau dengan kata lain melakukan operasinya di beberapa Negara.
Perusahaan macam ini sering disebut Multinasional Corporations (MNC). Setiap
Negara akan terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan oleh Negara lain. Hal ini
terjadi karena dengan cara yang sangat cepat kita dapat mengetahui suatu
kejadian yang terjadi di setiap Negara di dunia ini seiring dengan kemajuan
teknologi dan komunikasi.
Timbulah kecenderungan bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di mana pun di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara Negara. Oleh karena kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara Internasional. Selanjutnya, perusahaan mencoba untuk mencari tempat untuk memproduksi barang dan memasarkannya ke dunia, sehingga akan lebih ekonomis dan kompetitif.
Timbulah kecenderungan bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di mana pun di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara Negara. Oleh karena kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara Internasional. Selanjutnya, perusahaan mencoba untuk mencari tempat untuk memproduksi barang dan memasarkannya ke dunia, sehingga akan lebih ekonomis dan kompetitif.
Adanya batasan
ekspor-impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk hanya memproduksi
barang di negeri sendiri dan kemudian menjualnya di negeri itu juga meskipun
pemiliknya adalah dari luar negeri. Dengan demikian, pembatasan ekspor-impor
menjadi tidak berlaku lagi baginya. Contoh perusahaan multinasional: Coca Cola,
Johnson & Johnson, Nestle dari Switzerland, Unilever dari Belanda dan
lnggris, Bayer dati Jerman, dan sebagainya.
BAB 13. TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
Tanggung Jawab Sosial ( Social Responbility ) merupakan
Etika mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja atau suatu usaha bisnis
untuk menyeimbangi komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam
lingkungannya. Contohnya adalah : bertanggung jawab terhadap investor, untuk
memaksimalkan profit, karyawan, konsumen, dan bisnis lainnya.
1. BENTURAN DENGAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Proses produksi seringkali menyebabkan benturan
kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan
(besar, menengah, maupun kecil). Benturan ini kerap kali karena perusahaan
menimbulkan polusi (udara, air limbah, suara bahkan mental kejiwaan).
Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial
Dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut
untuk mengindahkan etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis
:
1. Dorongan
dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat. Seringkali menghadapi kendala
berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan
diperhitungkan dalam untung-rugi perusahaan.
2.
Dorongan dari dalam bisnis itu
sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya yang
ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur. Penerapan
prinsip manajemen terbuka, hubungan industrialis Pancasila, Pengendalian mutu
terpadu dengan gugus kendali mutunya merupakan contoh-contoh penerapan
manajemen yang berorientasi hubungan kemanusiaan.
2. DORONGAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan
tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut :
a. Penerapan
Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras,
zakeliyk (saklek), birokratik, dan otoriter. Prosedur administrasi serta
jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering menyebabkan tekanan batin bagi
para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan. Hubungan yang kurang
manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar (pelanggan,
masyarakat umum).
Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Penerapannya akan menimbulkan hubungan yang serasi,
selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan pihak luar. Secara rinci,
manfaat tersebut adalah :
·
Peningkatan moral kerja karyawan yang
berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja.
·
Adanya partisipasi bawahan dan
timbulnya rasa ikut memilki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipatif.
·
penurunan absen karyawan yang
disebabkan kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan
baik.
·
Peningkatan mutu produksi yang
diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
·
kepercayaan konsumen yang meningkat
dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
b.
Ekologi dan Gerakan Pelestarian
Lingkungan
Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan manusia dan
alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Sebagai contoh
maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industry perkayuan, perburuan
kulit ular dan buaya yang diperuntukan untuk industri kerajinan kulit, penangkapan
ikan dengan menggunakan bahan peledak maupun racun yang merusak alam sekitar.
c. Penghematan
Energi
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti batubara, minyak, gas
telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa sumber daya tersebut tidak dapat
diperbarui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari
pengganti sumber daya tersebut. Yang dapat disebut dengan sumber daya
alternatif diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin, air,
serta laut.
d. Partispasi
pembangunan bangsa
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap sukses pembangunan
sangat diperlukan. Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu
pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan tenaga
kerja yang ada, sebagai bentuk tanggung jawab sosial pada lingkungan sekitar
perusahaan beroperasi.
e. Gerakan
Konsumenrisme
Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang
berhasil memberlakukan Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang meliputi
beragam aspek, mulai dari perlindungan atas praktik penjualan paksa sampai
pemberian izin lisensi bagi petugas reparasi alat rumah tangga.
Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :
* Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan
bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktik bisnisnya.
* Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
* Diselanggarakan panel-panel diskusi antara wakil konsumen dengan produsen.
* Pelayanan purna jual yang lebih baik.
* Berjalannya proses Public Relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada konsumsi semata.
* Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
* Diselanggarakan panel-panel diskusi antara wakil konsumen dengan produsen.
* Pelayanan purna jual yang lebih baik.
* Berjalannya proses Public Relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada konsumsi semata.
3. ETIKA BISNIS
Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial
suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan
dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis.
a. Hubungan
Antara Bisnis Langganan Dengan Konsumen
Merupakan
pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Berikut
beberapa contohnya :
·
Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan
konsumen untuk membandingkan harga terhadap produk.
·
Kemasan membuat konsumen tidak dapat
mengetahui isi didalamnya sehingga diperlukan penjelasan tentang isi serta
kandungan yang terdapat didalam produk tersebut.
·
Promosi, terutama iklan merupakan
gangguan etis yang paling utama.
·
pemberian servis dan garansi sebagai
bagian dari layanan purna jual.
b.
Hubungan Dengan Karyawan
Bentuk
hubungan ini meliputi : penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi,
transfer, demosi, maupun pemberhentian (determination). Dimana semua bentuk
hubungan tersebut harus dijalankan secara objektif dan jujur.
c.
Hubungan Antar Bisnis
Merupakan
hubungan yang terjadi diantara perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing,
penyalur, grosir, maupun distributornya.
d.
Hubungan Dengan Investornya
Pemberian
informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk
hubungan ini. Sehingga dapat menghindari pengambilan keputusan yang keliru.
e.
Hubungan Dengan Lembaga-Lembaga
Keuangan
Hubungan
dengan lembaga keuangan terutama Jawatan Pajak pada umumnya merupakan hubungan
yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan Laporan
Keuangan.Pelaksanaan tanggung jawab sosial merupakan penerapan dan pelaksanaan
kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Penerapan
etika bisnis adalah maksud dari konsep Stakeholder yang berlawanan dengan
konsep Stockholder.
4. BENTUK-BENTUK TANGGUNG JAWAB
SOSIAL SUATU BISNIS
Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis
berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat
dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka
semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik masyarakat. Beberapa
bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia
adalah :
* Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk
pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan
dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak.
Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian
kerja.
* Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi
sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
* Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan
menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi
pengaman, masker pelindung, maupun pakaian khusus lainnya.
* Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik
negara dan kecil milik masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan
motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan
kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
* Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat
pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang
hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar. Oleh karena itu, dibutuhkan
kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.
BAB 12. TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN
1. Keuangan Perusahaan
Keuangan perusahaan atau yang lebih
dikenal dengan corporate finance adalah bidang keuangan berurusan dengan
keputusan pendanaan perusahaan bisnis membuat dan alat dan analisis yang
digunakan untuk membuat keputusan. Tujuan utama dari keuangan perusahaan adalah
untuk memaksimalkan nilai perusahaan sambil mengelola perusahaan keuangan
risiko . Meskipun pada dasarnya berbeda dari pembiayaan manajerial yang
mempelajari keputusan keuangan dari semua perusahaan, bukan perusahaan sendiri,
konsep utama dalam mempelajari corporate finance berlaku untuk masalah keuangan
dari semua jenis perusahaan.
Disiplin dapat dibagi menjadi
panjang dan jangka pendek keputusan panjang dan teknik. Modal investasi -jangka
keputusan pilihan panjang tentang proyek-proyek yang menerima investasi, apakah
untuk membiayai bahwa investasi dengan ekuitas atau hutang , dan kapan atau
apakah untuk membayar dividen kepada pemegang saham . Di sisi lain, jangka
pendek keputusan berurusan dengan jangka pendek dari saldo aktiva lancar dan
kewajiban lancar , fokus di sini adalah pada pengelolaan uang tunai, persediaan
, dan pinjaman jangka pendek dan pinjaman (seperti istilah di kredit kepada
pelanggan) .
Penggunaan "corporate
finance" istilah bervariasi di seluruh dunia. Di Amerika Serikat digunakan
untuk menggambarkan kegiatan, keputusan dan teknik yang menangani banyak aspek
perusahaan keuangan dan modal. Di Inggris dan Persemakmuran negara, istilah
"corporate finance" dan "pemodal perusahaan" cenderung
berhubungan dengan perbankan investasi - yaitu dengan transaksi di mana modal
dibangkitkan untuk perusahaan. Ini mungkin termasuk :
· modal pembangunan atau perluasan
· akuisisi atau penjualan perusahaan
swasta
· demergers dan pengambilalihan
perusahaan publik, termasuk kesepakatan publik-ke-swasta
· Manajemen buy-out, buy-in atau
serupa perusahaan, divisi atau anak - biasanya didukung oleh ekuitas swasta
· Ekuitas isu oleh perusahaan,
termasuk flotasi perusahaan di bursa saham diakui dalam rangka meningkatkan
modal untuk pengembangan dan / atau untuk merestrukturisasi kepemilikan
· Meningkatkan modal melalui isu
bentuk lain dari ekuitas, hutang dan efek yang bersangkutan untuk refinancing
dan restrukturisasi usaha
· Pembiayaan bersama usaha, pembiayaan
proyek, keuangan infrastruktur, kemitraan publik-swasta dan privatisasi
· masalah ekuitas sekunder, baik
dengan cara menempatkan pribadi atau isu-isu lebih lanjut tentang pasar saham,
terutama di mana dikaitkan dengan salah satu transaksi yang tercantum di atas.
· Budidaya hutang dan restrukturisasi
hutang, terutama bila dikaitkan dengan jenis transaksi yang tercantum di atas
Corporate
finance menggunakan alat dari hampir semua bidang keuangan. Beberapa alat yang
dikembangkan oleh dan untuk perusahaan memiliki aplikasi yang luas untuk
entitas selain perusahaan, misalnya, untuk kemitraan, perseorangan,
organisasi-organisasi nirlaba, pemerintah, reksa dana, dan manajemen kekayaan
pribadi. Namun dalam kasus lain penerapannya sangat terbatas di luar arena
corporate finance. Karena menangani perusahaan dalam jumlah uang jauh lebih
besar daripada individu, analisis telah berkembang menjadi sebuah disiplin
sendiri. Hal ini dapat dibedakan dari keuangan pribadi dan keuangan publik .
Keuangan Perusahaan di bagi menjadi 3 :
·
Divestasi
Divestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk
finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki
oleh perusahaan. Ini adalah kebalikan dari investasi pada aset yang baru.
Motif :
Perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi.
Pertama, sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang
bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan
tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya.
Sebagai contoh, Eastman Kodak, Ford Motor Company, dan banyak perusahaan
lainnya telah menjual beragam bisnis yang tidak berelasi dengan bisnis
utamanya.
Motif kedua untuk divestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Divestasi
menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan karena divestasi
merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat memperoleh uang. Sebagai
contoh, CSX Corporation melakukan divestasi untuk berfokus pada bisnis utamanya
yaitu pembangunan rel kereta api serta bertujuan untuk memperoleh keuntungan
sehingga dapat membayar hutangnya pada saat ini.
Motif ketiga bagi divestasi adalah kadang-kadang dipercayai bahwa nilai
perusahaan yang telah melakukan divestasi (menjual bisnis tertentu mereka)
lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum melakukan divestasi. Dengan kata
lain, jumlah nilai aset likuidasi pribadi perusahaan melebihi nilai pasar bila
dibandingkan dengan perusahaan pada saat sebelum melakukan divestasi. Hal ini
memperkuat keinginan perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya bernilai
berharga daripada terlikuidasi pada saat sebelum divestasi.
Motif keempat untuk divestasi adalah unit bisnis tersebut tidak
menguntungkan lagi. Semakin jauhnya unit bisnis yang dijalankan dari core
competence perusahaan, maka kemungkinan gagal dalam operasionalnya semakin
besar.
Metode Divestasi :
Beberapa perusahaan menggunakan teknologi untuk memfasilitasi proses
divestasi beberapa divisi. Mereka mempublikasikan informasi tentang divisi mana
saja yang ingin mereka jual pada situs resmi mereka sehingga dapat dilihat oleh
perusahaan lain yang sekiranya tertarik untuk membeli divisi tersebut. Sebagai
contoh, Alcoa telah mendirikan sebuah online showroom yang menampilkan divisi
yang mereka jual. Dengan melakukan komunikasi secara online, Alcoa telah
mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membiayai divisi yang bergerak pada
hotel, usaha transportasi, dan urusan pertemuan.
·
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Bahasa Inggris: Rights Issue) atau
disingkat HMETD dalam pasar modal Indonesia adalah hak yang diperoleh para
pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu
perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan
sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham dari saham portopel
atau saham simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka waktu 14 hari
terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang berhak diambil
seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki secara proporsional.
·
Kebangkrutan.
Kebangkrutan adalah ketidakmampuan yang dinyatakan secara legal oleh
individu atau organisasi untuk membayar kreditur mereka.
Kebangkrutan telah dicatat di Perjanjian Lama dan Timur Jauh.
2. Estimasi penjualan
Peramalan penjualan, yaitu merupakan
ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan
keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna
bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan.
Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen
perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan.
3. Estimasi produksi
Anggaran produksi adalah anggaran
penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan persediaan.
4. Estimatis Pembelian Barang Langsung.
adalah pembelian barang secara
langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. estimatis ini sangat
menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual bisa memprodukan
barang daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat lebih
menghuntungkan dan menghematkan.karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan
pergi ke sana. cukup hanya dengan berada di depab komputer dan memilih barang
mana yang akan di belinya. lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera,
dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan
keuntungan.
5. Estimatis Pemakaian Barang
Langsung.
adalah barang yang bisa langsung di
gunakan tanpa memerlukan proses terlebih dahulu, atau barang yang sudah di beli
bisa langsung di pakai atau di gunakan.
sebagai contoh :
pakaian, mobil, makanan ataupun minuman, dll.
barang-barang itu bisa langsung di
pakai tanpa di proses lagi seperti barang yang lain.
6. Upah Langsung
Upah langsung adalah upah yang di
berikan atasan atau manajer tanpa atau lewat perantara, upah ini di berikan
langsung kepada orangnya langsung ataua kepada karyawan itu sendiri. tidak di
lakukan dengan sistem kartu kredit.
7. Estimasi Beban Fabrikase.
adalah estimasi yang menjelaskan tentang beban
pabrikasi,
8. Estimasi Harga Pokok Penjualan.
adalah harga yang sudah mutlak atau
harga pokok barang yang di jual tanpa bisa mengalami perubahan, harga ini sudah
mutlak di berikan oleh sie penjual untuk sie pembeli agar tidak terjadi
negoisasi dalam penjualan barang ini.
9. Estimasi Beban Penjualan.
Adalah beban sie penjual karena
terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau sie penjual oeleh
pihak-pihak tertentu.
misalkan beban pajak, kerusakan
barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.
10.
Estimasi Beban Administrasi.
Beban administrasi perusahaan yang fokus dari
kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya
administrasi di sektor pekerjaan sementara.
Penyebab utama dari ukuran biaya
administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah:
· tingginya jumlah pekerja pekerjaan
sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara
(rata-rata tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta penempatan dan 15,6 juta
pembayaran remunerasi);
· perubahan undang-undang banyak dan
perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara;
· penerapan sistem pembayaran
remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada
penggunaan pekerja flex.
11.
Estimasi Laba Rugi.
adalah laporan keuangan suatu
perusahan yang menunjukan keuntungan atau kerugian. di mana semua laporan
keuangan di tunjukan pada estimasi ini, karena dengan estimasi ini perusahaan
ini bisa mengetahui apakah perusahaan ini mendapatkan keuntungan atau laba
ataupun memperoleh kerugian.
12.
Estimasi Kas.
adalah laporan keuangan yang
menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya
kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada.
apakah perusahan tersebut memperoleh
keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas.
Subscribe to:
Posts (Atom)