Friday, December 23, 2011

BAB 11. AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN


1.  DEFINISI AKUNTANSI

Definisi Akuntansi yang dikemukaka oleh American Institute of certified Public Accounts (AICPA) yaitu “Akuntansi adalah auatu seni pencatatan, pengelompokkan dan pengikhtisaran menurut cara-cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang, segala transaksi dan kejadian yang dikit-dikitnya bersifat keuangan dan kemudian menafsirkan artinya”. Sedangkan American Accounting Association menyatakan akuntansi sebagai “proses pengumpulan, pengidentifikasian dan pencatatan serta pengikhtisaran dari data keuangan serta melaoorkannya kepada pihak yang menggunakannya, kemudian menafsirkan guna pengambilan keputusan ekonomi”.
Dari definisi diatas diatas dapat ditarik kesimpulan merupakan :
1.     Suatu proses, artinya dari data mentah menjadi informas yang siap dipakai.
2.     Didalamnya terdapat berbagai kegiatan yaitu pengumpulan, pengidentifikasian, pencatatan, serta pengikhtisaran dari data keuangan.
3.     Data keuangan yang telah diikhtisarkan mrupakan nformasi keuangan yang disampaikan kepada para pemakai yang kemudian akan ditafirkan untuk kepentingan pengambilan keputusan ekonomi.


2.  FUNGSI AKUNTANSI
Setiap sistem utama akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu
a)     Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
b)      Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
c)     Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
d)     Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.
Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.

3.   PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
1.     Pimpinan perusahaan
Untuk mengetahui perkembangan dan kondisi perusahaan.
2.     Pemilik Perusahaan
Untuk mengetahui perbandingan antara modal yang ditanam dengan laba yang dicapai.
3.     Kreditor
Untuk menilai sehat atau tidaknya kondisi keuangan.
4.     Pemerintah
Untuk tujuan penetapan pajak perusahaan
5.     Karyawan
Mengetahui perkembangan atau kemajuan perusahaan yang berhubungan dengan kelangsungan dan kenaikan gajinya.


4.   PRINSIP AKUNTANSI
“Prinsip Akuntansi Indonesia” disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia didalamnya disebutkan bahwa maksud laporan akuntansi diantaranya adalah : (sesuai dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)).
Perusahaan dipisahkan dengan pemilik dan usaha lainnya, maksudnya akuntansi membedakan asset yang menjadi asset usaha dan asset pribadi pemilik usaha.
Memenuhi keperluan akan informasi, dimana informasi yang dihasilkan akuntansi mempunyai tujuan jelas.
Sistem akuntansi suatu perusahaan tidak sama dengan sistem akuntansi perusahaan lainnya, karena setiap perusahaan mempunyai kebutuhan berbeda sesuai dengan jenis usahanya.
Mampu memberikan informasi keuangan secara kuantitatif mengenai perusahaan agar manajemen dapat mengambil keputusan bisnis dan memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya sehingga membantu manajemen dapat menaksir kemampuan perusahaan memperoleh laba.
Mampu menyajikan informasi mengenai perubahan-perubahan harta dan kewajiban serta informasi lainnya yang diperlukan yang diperlukan sehingga informasi itu :
1.       Bermutu
2.       Relevan
3.       Jelas dan dapat dimengerti
4.       Dapat diuji
5.       Dapat dibandingkan
6.       Lengkap dan Netral


5.   PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan suatu daftar financial suatu entitas ekonomi yang disusun secara sistematis oleh akuntan pada akhir periode; atau catatan yang memberikan informasi keuangan suatu perusahan yang telah menjalankan perusahaan selama satu priode (biasanya satu tahun).
Laporan keuangan mempunyai beberapa kegunaan, yaitu:
a.      Sebagai pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan.
b.     Alat komunikasi antara aktivitas perusahan dengan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahan, seperti para kreditur/calon kreditur, investor/calon investor, bankers, pemerintah dan lain-lain.
c.      Sebagai alat perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang efektif bagi manajemen, misalnya:
·       Mengukur tingkat biaya dari kegiatan perusahaan.
·       Untuk mengukur efisiensi poses produksi dan tingkat keuntungan yang dicapai.
·       Untuk menentukan perlu tindaknya kebijakan atau prosedur baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.

6.   ISI LAPORAN KEUANGAN
1.     Laporan laba/rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu.
2.     Laporan ekuitas pemilik adalah suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu.
3.     Laporan neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun.
4.     Laporan Arus Kas adalah suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu tertentu.


7.  BENTUK NERACA
Merupakan laporan sistematis tentang aktiva, hutang dan modal suatu perusahaan pada waktu tertentu.
Bentuk neraca terdiri dari:
a.      Bentuk Scontro (Account Form)
Yaitu neraca yang disusun secara sebelah – menyebelah, dimana sebelah kiri/ debet untuk aktiva sedangkan sebelah kanan/kredit untuk hutng dan modal.
b.     Bentuk Stafel (Report Form)
Yaitu neraca yang disusun dari atas ke bawah, yaitu dengan urutan aktiva, hutang kemudian modal.


8.  LAPORAN LABA RUGI
Adalah bagian dari lapotan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:
1.      Pendapatan dari penjualan
·       Dikurangi beban pokok penjualan
2.      Laba/rugi kotor
·       Dikurangi beban usaha
3.      Laba/rugi usaha
·       Ditambah atau dikurangi penghasilan/beban lain
4.      Laba/rugi sebelum pajak
·       Dikurangi beban pajak
5.      Laba/rugi bersih


9.  BENTUK LAPORAN LABA RUGI
a.   Single Step
Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok.
Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa)laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini banyak digunakan pada perusahaan jasa.
Bentuk laporan laba rugi single step :


b.   Multi Step
Penyusunan laporan labarugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap mulai dari kelompok  pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha.
Sampai dengan kelompok  pendapatan lain-lain dan beban lain lain.
Bentuk multi step ini banyak digunakan di perusahaandagang atau perusahaan industri.
Bentuk laporan laba rugi multiple step :




10.              TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Adapun tujuan laporan keuangan menurut A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) dalam Sofyan Syafri Harahap (2000 : 6), merumuskan empat tujuan laporan keuangan sebagai berikut :
1.     Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan untuk menetapkan tujuan.
2.     Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan faktor produksi lainnya.
3.     Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan.
4.     Membantu fungsi dan pengawasan sosial.
Lebih lanjut menurut APB Statement No.4 dalam Sofyan Syafri Harahap (2000 : 99), menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan dapat digolongkan sebagai berikut :
1.     Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP (General Accepted Accounting Principle).
2.     Tujuan Umum
a.      Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan dengan maksud :
1)    Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan.
2)    Untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya.
3)    Untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan hutang-hutangnya.
4)    Menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.
b.     Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud :
1)    Memberikan gambaran tentang deviden yang diharapkan pemegang saham.
2)    Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada kreditur, supplier, pegawai, pajak, pengumpulan dana untuk pelunasan.
3)    Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan.
4)    Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang.
c.      Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksirkan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d.     Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.
e.      Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan keuangan.
3.     Tujuan Kualitatif
Adapun tujuan kualitatif dari laporan keuangan yaitu sebagai berikut :
a.      Relevance, yaitu memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.
b.     Understandability, yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja penting tetapi juga harus dimengerti oleh para pemakainya.
c.      Verifiability, yaitu hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain akan menghasilkan pendapatan yang sama.
d.     Neutrality, yaitu laporan akuntansi itu harus netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja.
e.      Timelines, yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang sama.
f.       Comparability, yaitu informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
g.      Completeness, yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari pemakai.

1 comment: