1.
MANAJEMEN
·
Pengertian dan peranan Manajemen
Kata Manajemen berasal
dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara
universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.
Peranan manajemen
Setiap
perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang
menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk
diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan / diperankan para
manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk
menjalankan peran-peran tersebut.
Manajemen
yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan
atau organisasi. Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan
perusahaan dapat membawa kegagalan.Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang
harus diperankan para Manajer.
1. Peran
Interpersonal
2. Peran
Informasi
3. Peran
Pengambil Keputusan
·
Latar Belakang Sejarah Manajemen
Sebelum abad ke-20,
terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi
pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik,
The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis
yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu
perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan
menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa
dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti
dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika
setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah
sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith
menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan :
1.
meningkatnya keterampilan dan kecekatan
tiap-tiap pekerja,
2.
menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian
tugas, dan
3.
menciptakan mesin dan penemuan lain yang
dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa
penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi
Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan
tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari
rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini
mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu
mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku,
memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan
lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
·
Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan
oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20.
Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini,
kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
1.
Perencanaan (planning) adalah memikirkan
apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan
untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk
memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum
mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan
dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi
lainnya tak dapat berjalan.Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan
tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan
yang lebih kecil.
2.
Pengorganisasian mempermudah manajer
dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian
dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa
yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa
yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
3.
Pengarahan (directing) adalah suatu
tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai
sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
·
Ciri-ciri Manajer Profesional
manajemen profesional adalah
pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut dalam pengembangan mutu SDM secara
profesional. Lawannya adalah manajemen amatiran yang ciri-cirinya bertentangan
dengan ciri-ciri manajemen profesional.
Ciri-ciri
manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari sisi
operasional dan manajerial yakni,Berbudaya korporat: transparansi,
independensi, responsif, akuntabilitas, dan kejujuran Dukungan
manajemen puncak.3) Bermanfaat untuk
kepentingan internal dan juga eksternal organisasiBerorientasi ke
masa depan dengan pendekatan holistik.Berdimensi jangka panjang dan
bersinambung.Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas.
·
Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan
Robert
L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan
minimal tiga keterampilan dasar.[14] Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual
(conceptional skill)
Manajer tingkat atas
(top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan
gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut
kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan
gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja
yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning.
Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk
membuat rencana kerja.
2. Keterampilan
berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan
konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi
atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan
kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer
terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat,
dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan
bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik
pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada
umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat
kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain
tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan
dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan manajemen
waktu
Merupakan keterampilan
yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang
dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort
dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per
tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti
2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per
menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat
merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh
lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap
merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan
mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan
untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.
Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer,
terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga
langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus
mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada
dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer
harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
2.
ORGANISASI
·
Definisi Organisasi
Terdapat beberapa
teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain,
dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat
atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya (uang,material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli
terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:
1.
Stoner mengatakan bahwa organisasi
adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah
pengarahan atasan mengejar tujuan bersama .
2.
James D. Mooney mengemukakan bahwa
organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama .
3.
Chester I. Bernard berpendapat bahwa
organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih.
4.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa
Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas
dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
·
Pentingnya Mengenal Organisasi
Pentingnya
mengenal Organisasi ialah dalam terlebih dahulu kita mengenal pengertiannya.
Organisasi adalalah sekumpulan orang yang bekerja sama yang mempunyai tujuan
(misi dan visi) yang sama,agar perusahan yang kita punya bisa terlaksana dengan
baik dan tau bagai mana cara mengatasi masalah-masalah yang ada di dalam
perysahaan mempunyai manajemen dan di setiap menajemen itu sendiri tidak pernah
terlepas dari 4 hal ini di antaranya adalah: P,O,A,C
Yaitu:
1.
Planing adalah Perencanaan
2.
Organization adalah Pengorganisasi
3.
Actuniety adalah Penepatan sesuai
prosedur
4.
Controling adalah Pengawasan
·
Bentuk-bentuk Organisasi
1. Organisasi politik
Kelompok
yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politikdan dalam
ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut.
Organisasi politik dapat mencakup berbagai jenis organisasi seperti kelompok
advokasi yang melobi perubahan kepada politisi, lembaga think tank yang
mengajukan alternatif kebijakan, partai politik yang mengajukan kandidat pada
pemilihan umum, dan kelompok terorisyang menggunakan kekerasan untuk mencapai
tujuan politiknya. Dalam pengertian yang lebih luas, suatu organisasi politik
dapat pula dianggap sebagai suatu sistem politik jika memiliki sistem pemerintahan
yang lengkap.
Organisasi
politik merupakan bagian dari suatu kesatuan yang berkepentingan dalam
pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu oleh pemerintahan yang
sah. Organisasi ini juga dapat menciptakan suatu bentuk struktur untuk diikuti.
2. Organisasi sosial
adalah perkumpulan
sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang
tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat
dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup
bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
3. Organisasi mahasiswa
Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan ekstra
kampus, maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya beranggotakan
lintas-kampus. Sebagian organisasi mahasiswa di kampus Indonesia juga membentuk
organisasi mahasiswa tingkat nasional sebagai wadah kerja sama dan
mengembangkan potensi serta partisipasi aktif terhadap kemajuan Indonesia,
seperti organisasi Ikahimbi dan ISMKI. Di luar negeri juga terdapat organisasi
mahasiswa berupa Perhimpunan Pelajar Indonesia, yang
beranggotakan pelajar dan mahasiswa Indonesia.
Pada dasarnya, Organisasi
Mahasiswa adalah sebuah wadah
berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tjuan bersama, namun harus tetap sesuai
dengan koridor AD/ART yang disetujui oleh semua pengurus
organisasi tersebut. Organisasi
Mahasiswa tidak boleh tunduk
dan menyerah pada tuntutan lembaga kampus tempat organisasi itu bernaung,
melainkan harus kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi
atau golongan.
4. Organisasi olahraga
5. Organisasi sekolah
6. Organisasi negara
·
Prinsip-prinsip Organisasi
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu
organisasi, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi.
Diantaranya adalah:
1. Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi,
maka perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi.
Diantaranya adalah:
2. Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang
sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan
terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
3. Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat
dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal
ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat
tercapainya suatu tujuan.
4. Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang
jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang)
dari masing-masing unit kerja.
5. Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari
pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi
bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau
kesewenangan kekuasaan tersebut.
6. Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul
antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur
organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik
itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
7. Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur
organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula.
Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi
(perintah) akan nampak.
8. Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan
suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan
tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin cepat
tercapai.
·
Ketrampilan
Manajemen yang Di Butuhkan
Keterampilan
manajemen keuangan
Seperti
juga dalam keluarga, perusahaan juga membutuhkan perencanaan keuangan yang
sistematis untuk kelangsungan hidup jangka panjangnya. Banyak perusahaan
seringkali mendatangkan konsultan manajemen, investasi dan perencanaan keuangan
yang ideal bagi masa depan perusahaan mereka. Oleh karena itulah, Anda yang
mempunyai kemampuan di bidang akuntansi, perencana keuangan atau bisnis dan
investasi, akan selalu menjadi incaran perusahaan-perusahaan.
·
Sebab Keberhasilan dan Kegagalan
Organisasi
Hidup tidak jauh dari yang namanya
keberhasilan dan kegagalan. Kedua kata itu sudah pasti ada dalam hidup kita dan
saling melengkapi satu sama lain. Tinggal bagaimana cara kita menanggapinya,
menjadi sebuah ancaman atau tantangan ?
Keberhasilan dalam berorganisasi
adalah saat kita dapat menjalankan organisasi itu dengan penuh keberanian tanpa
takut akan adanya sebuah kegagalan, akan adanya sebuah omongan yang dapat
mmbuat anda down. Juga akan rasa percaya diri anda yang dapat membangkitkan
semangat anda berorganisasi.
Kegagalan dalam berorganisasi adalah
karena anda merasa takut akan sebuah ancaman yang ada didepan yang belum tentu
akan anda alami. Ibarat sebuah pepatah adalah menyerah sebelum bertanding. Dan
juga karena kurangnya anda membuka diri kepada orang lain sehingga anda tidak
dapat menerima masukan-masukan mengenai kinerja anda dalam berorganisasi.
Perlu anda ingat dan ketahui saran dan masukan seseorang sangat penting dalam
membangun kinerja anda.
No comments:
Post a Comment