1. PERKEMBANGAN
MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen
produksi berkembang pesat karena adanya factor :
· Adanya pembagian kerja (division of labour) dan
spesialisasi
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya
menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan
dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan
pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat
tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.
· Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa
penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan
perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan
tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1.
Bertambahnya penggunaan mesin
2.
efisiensi produksi batu bara, besi, dan
baja,
3.
Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi,
dan komunikasi.
4.
Meluasnya system perbankan dan
perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil
produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.
· Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup
penggunaan computer
Sehingga pada banyak hal manajer produsi
mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
· Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup
metode ilmiah,
hubungan antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan
memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai
berikut :
1.
Pengamatan (observasi) atas metode kerja
yang berlaku
2.
Pengamatan terhadap metode kerja melalui
pengukuran dan analisis ilmiah
3.
Pelatihan pekerja dengan metode baru
4.
Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa
atas proses kerja.
2. PENGERTIAN
MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan
untuk mencapai tujuan dengan menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain.
Organisasi yaitu alat untuk mencapai tujuan dalam manajemen.
Manajemen Produksi yaitu kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.
Manajemen Produksi yaitu kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.
Dalam
peningkatan produktivitas dijumpai2 permasalahan penting, yaitu:
1.
Produktifitas
akan meningkat apabila terdapat perbaikan kondisi kerja
2.
Beberapa
peningkatan produktivits tidak dapat membantu organisasi secara keseluruhan.
3. PENGERTIAN PRODUKSI
Produksi diartikan sebagai suatu kegiatan yang mentransformasikan
masukan(input) menjadi keluaran(output).
Produksi dimaksudkan sebagai kegiatan pengolaha dalam pabrik, yang
hasilnya berupa barang konsumsi dan barang produksi.
4. PROSES PRODUKSI
Proses
Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
1.
Kelangsungan
hidup
a. Produksi terus-menerus
Dilakukan sebagai proses untuk
mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk
barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alatmesin.proses ini
menghasilkan produk yang standar(massal).
b. Produksi yang terputus-putus
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus
mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus.
2.
Teknik
a. Proses Ekkstraktif
b. Proses analitis
c. Proses Pengubahan
d. Proses Sintetis
5. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM MANAJEMEN PRODUKSI
Ada
4 macam pengambilan keputusan yaitu :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2.
Pengambilan keputusan atas peristiwa
yang mengandung risiko
3.
Pengambilan keputusan atas peristiwa
yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul
karena pertentangan dengan keadaan yang lain
6. RUANG
LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen
produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi
serta
pengoperasiaannya, yang meliputi :
1. Seleksi dan design hasil produksi (produk)
2.
Seleksi dan perancangan proses serta
peralatan
3.
Pemilihan lokasi perusahaan serta unit
produksi
4.
Perancangan tata letak (Lay out) dan
arus kerja atau proses
5.
Perancangan tugas
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan
kapasitas
7. FUNGSI
SERTA SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI
A. Fungsi Produksi dan Opersi
Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi
1. Proses Pengolahan
2. jasa-jasa penunjang
3. Perencanaan
4. pengendalian /pengawasan
.
Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi
1. Proses Pengolahan
2. jasa-jasa penunjang
3. Perencanaan
4. pengendalian /pengawasan
.
B. Sistem Produksi dan Operasi
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran
8. LOKASI
DAN LAY OUT PABRIK
LOKASI PROYEK
Beberapa variable yang perlu
diperhatiakan untuk pemilihan lokasi proyek dibedakan dalam dua golongan besar,
yakni golongan variable utama dan variable bukan utama
Variabel Primer
Variabel Primer
a.
Ketersediaan bahan mentah :
1.
Jumlah kebutuhan bahan mentah satu
periode (1th) dan selama usia investasi.
2.
Kelayakan harga bahan mentah, baik
sekarang maupun yang akan datang
3.
Kapasitas, kualitas dan kontiunitas
sumber bahan mentah.
4.
Biaya-biaya bahan mentah sebelum
bahan mentah siap diproses, missal : biaya transportasi, dsb.
b.
Letak pasar yang dituju
c.
Tenaga listrik dan air
d.
Supply tenaga kerja.
e.
Fasilitas Transportasi
Variabel Sekunder :
a.
Hukum dan peraturan yang berlaku di
Negara, daerah tersebut.
b. Iklim dan
keadaan tanah
c.
Sikap dari masyarakat setempat
(adapt-istiadat).
d.
Rencana perluasan Perusahaan.
LAY OUT
Lay out
merupakan keseluruhan proses penentuan “bentuk” dan fasilitas-fasilitas yang
dimiliki suatu perusahaan. Dengan demikian pengertian lay out mencakup :
a.
Lay out site (lay out lahan lokasi
proyek).
b.
Lay out pabrik
c.
Lay out bangunan bukan pabrik
d.
Lay out fasilitas-fasilitas lain.
e.
Ada 2 tipe
utama lay out, yaitu :
a.
Lay out fungsional
Adalah suatu
lay out dimana mesin-mesin atau peralatan yang mempunyai fungsi sama
dikelompokan menjadi satu di suatu tempat / ruang tertentu.
Biasanya : untuk produk intermitten (produk pesanan)
Biasanya : untuk produk intermitten (produk pesanan)
b.
Lay out garis
Adalah suatu
bentuk lay out dimana mesin dan peralatan disusun berdasarkan urutan dari
operasi proses pembuatan produk. Dengan demikian pada lay out ini tidak ada
arus balik jika suatu aliran pembuatan barang sudah sampai pada tahapan
tertentu.
Lay out ini sering digunakan untuk produksi massa.
Lay out ini sering digunakan untuk produksi massa.
c.
Lay out kelompok :
Lay out
kelompok adalah merupakan kombinasi dari kedua lay out diatas.
Kriteria pemilihan lay out :
a.
Lay out mempunyai arus searah atau
setidaknya mengurangi penyilangan.
b. Adanya
konsistensi dengan teknologi produksi.
c. Arus produk
dalam proses yang lancer, tidak ada penumpukan.
d. Penggunaan
ruang yang optimum.
e. Kemudahan
melakukan penyesuaian maupun ekspansi
f.
Minimumumisasi
No comments:
Post a Comment