Tuesday, December 13, 2011

BAB 2. PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

1.    PENGERTIAN PERUSAHAAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu mendengar istilah perusahaan baik dari televisi ataupun dari radio, atau saat kita membaca surat kabar atau koran, majalah bisnis, dan tabloid, maka istilah perusahaan selalu terlihat di media massa tersebut. Apa yang dimaksud dengan perusahaan? Atau apa definisi atau pengertian perusahaan itu? Dalam hal ini akan dikemukakan definisi atau pengertian perusahaan menurut pendapat ahli atau pakar, antara lain sebagai berikut :
1.       Menurut pendapat Kansil (2001 : 2)
Setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
2.       Menurut pendapat Swastha dan Sukotjo (2002 : 12)
Suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
3.       Menurut pendapat
Tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor-faktor produksi.
Berdasarkan definisi atau pengertian tersebut di atas dapt disimpulkan bahwa perusahaan merupakan salah satu bentuk usaha yang mencari suatu keuntungan atau laba, baik yang bergerak bidang dalam usaha perdagangan, bergerak dalam bidang usaha produksi barang, dan bergerak dalam bidang usaha jasa dan memiliki suatu struktur organisasi, manajemen, lokasi dan karyawan atau pegawai. Jadi suatu usaha yang tidak memiliki struktur organisasi, manajemen, lokasi dan karyawan, tidak dapat disebut sebagai perusahaan.



2.    TEMPAT KEDUDUKAN DAN LETAK PEUSAHAAN
Tempat dan letak perusahaan merupakan salah satu faktor pendukung yang dapat menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Ketepatan pemilihan letak dan tempat perusahaan akan memberikan bantuan yang sangat berharga, baik dalam kaitannya dengan efisiensi biaya produksi. Dengan demikian, letak dan tempat kedudukan perusahaan harus diputuskan dengan hati-hati atas dasar fakta yang lengkap, ditinjau dari aspek ekonomi maupun aspek teknis. Disamping , pertimbangan terhadap kebutuhan pada saat pendirian, pemilihan letak dan tempat kedudukan perusahaan harus pula mempertimbangkan fleksibilitas terhadap kemungkinan rencana di masa depan dalam hal perluasan pabrik, diversifikasi produksi, daerah pemasaran hasil produksi, perubahan dan perluasan bahan baku, dan sebagainya.

TEMPAT  KEDUDUKAN PERUSAHAAN
Tempat kedudukan perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan, dan sebagainya.

LETAK PERUSAHAAN
Letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik atau pabrik. Letak perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting yang menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya, faktor-faktor.
Yang mempengaruhi biaya adalah :
·         Harga bahan mentah/ bahan pembantu
·         Tingkat upah buruh
·         Tanah
·         Pajak
·         Tingkat bunga
·         Biaya atas produksi tahan lama
·         Biaya atas jasa pihak ketiga

JENS-JENIS LETAK PERUSAHAAN
Letak perusahaan dapat dibedakan menjadi 4, yaitu :
1.       Terikat keadaan alam
Letak perusahaan yang pada umumnya karena ketersediaan dan kemudahan bahan baku. Perusahaan berkaitan dengan bahan-bahan tambang padda umumnya terletak daerah faktor produksi alamnya, seperti perusahaan timah, emas, dan sebagainya.
2.       Terikat sejarah
Perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu daerah tertentu karena alasan yang hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah. Misalnya perusahaan batik banyak didirikan di Yogyakarta, Solo ,dan sebagainya.
3.       Terikat oleh pemerintah
Perusahaan ditetapkan letaknya atas peraturan pemerintah demi keamanan, kesehatan, dan lingkungan. Misalnya peternakan ayam tidak boleh ditengah-tengah pemukiman atau kota padat penduduk dan sebagainya.
4.       Dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi
Lokasi perusahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi seperti faktor ketersedian tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan baku, dan lain-lain.


3.    PERUSAHAAN DAN LEMBAGA SOSIAL

Walaupun segala kegiatan diarahkan untuk memperoleh keuntungan, perusahaan sebagai lembaga sosial menawarkan kesempatan kerja, dan membayar pajak bagi Negara.
Telah dikemukakan bahwa perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif memperoleh keuntungan. Unit kegiatan itu sering disebut sebagai lembaga sosial seperti lembaga sosial lainnya misalkan kehidupan keluarga RT, desa, kota, kecamatan, kabupaten atau suatu kelompok manusia yang mempunyai tujuan tertentu seperti Yayasan sosial, Koperasi dll.
Contoh perusahaan yang menyediakan barang disekitar kita misalkan perusahaan tegel, perusahaan semen, perusahaan pakaian jadi, perusahaan batik, perusahaan sepatu dan sebagainyanya. Sedangkan perusahaan yang menyediakan jasa misalkan, bank, asuransi, perhotelan, transportasi, dan lain-lain.
Di atas telah kita sebut bahwa, perusahaan adalah suatu lembaga sosial. Dalam hal ini tentunya terdapat perbedaan antara perusahaan dengan lembaga sosial lainnya. Letak perbedaannya adalah pada seluruh kegiatan yang diarahkan untuk memperoleh laba. Meskipun demikian memperoleh laba bukan merupakan satu-satunya tujuan perusahaan, tetapi masih terdapat berbagai tujuan lain seperti, memberi kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran, kemudian juga meningkatkan pendapatan pemerintah melalui pajak dan juga prestise.
Tujuan-tujuan yang lain itu hanya akan tercapai apabila perusahaan dapat hidup berkembang dan memperoleh keuntungan. Untuk itu perusahaan harus diorganisasikan dan dijalankan dengan baik. Lain halnya dengan lembaga-lembaga Pemerintah dan lembaga sosial lainnya yang kegiatannya lebih ditujukan untuk kepentingan masyarakat umum, misalkan Panti Asuhan, Rumah Sakit dll.
TUJUAN PENDIRIAN PERUSAHAAN
Secara umum tujuan pendirian perusahaan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
1.       Tujuan Ekonomis
Berkaitan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya, dalam hal ini perusahaan menciptakan laba, menciptakan pelanggan dan menjalankan upaya-upaya pengembangan dengan memusatkan perhatiannya pada kebutuhan masyarakat dalam produk yang diinginkan.
2.       Tujuan Sosial
Perusahaan diharapkan untuk memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.

Kedua tujuan perusahaan tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu memberikan kepuasan kepada keinginan konsumen atau pelanggan.

PERUSAHAAN SEBAGAI SUATU SISTEM
Perusahaan juga merupakan suatu sistem, yang mana sistem adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tujuan tertentu, anatara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun tanggung jawab sosialnya.
Secara umum, dunia usaha didirikan untuk memenuhi keinginan manusia akan barang dan jasa. Dalam pelaksanaan pencapaian tujuan ekonomis perusahaan, hampir selalu terjadi interaksi antara perusahaan dengan lingkungannya. Interaksi tersebut menuntut perusahaan untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan, terutama dengan lingkungan eksternal yang pada umumnya tidak dikuasai langsung oleh perusahaan.
Dengan demikian perusahaan harus memperhitungkan dampak sosail ekonomi yang akan dirasakan oleh pihak-pihak yang terkait dengan kebijakan yang diambilnya. Dalam hal ini, tanggung jawab sosial perusahaan berhubungan dengan perusahaan lain, konsumen, karyawan, investor, masyarakat secara keseluruhan, lingkungan eksternal maupun alam. Tanggung jawab sosial perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Adapun pihak-pihak tersebut adalah :
a.       Kepada pemilik modal dan investor
b.       Kepada lembaga penelitian
c.       Kepada pekerja/ karyawan
d.       Kepada konsumen/ pelanggan
e.       Kepada perantara/ agen
f.        Kepada masyarakat
g.       Kepada pemerintah
h.       Kepada pemasok/ suppplier
i.         Kepada peasaing/ competitor
Lingkungan perusahaan ada 2 (dua) macam yaitu :
1.       Lingkungan eksteral perusahaan
Faktor-faktor di luar dunia usaha yang mempengaruhi kegiatan perusahaan. Lingkungan eksternal ini perusahaan dapat dibedakan menjadi lingkugan eksternal makro dan lingkungan eksternal mikro.
Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan yang berpengaruh tidak langsung kepada kegiatan usaha. Seperti keadaan alam, politik, dan keamanan, hukum, sosial budaya, hubungan internasional, dan sebagainya.
Sedangkan lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung kepada kegiatan usaha seperti, pemasok/ supplier, perantara, teknologi.
2.       Lingkungan internal
Faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Seperti tenaga kerja, peralatan, mesin-mesin, bahan mentah, sistem informasi dan administrasi.



FUNGSI-FUNGSI PERUSAHAAN
Dalam mencapai tujuan dikenal dua fungsi yaitu :
1.       Fungsi operasi
Yang termasuk dalm fungsi operasi adalah :
a.       Pembelian dan produksi
b.       Pemasaran
c.       Keuangan
d.       Personalia
e.       Akuntansi
f.        Administrasi
g.       Teknologi/ komputerisasi
h.       Trasnformasi dan komunikasi
i.         Pelayanan umum
j.         Hukum/ perundang-undangan dan humas
Dari semua fungsi di atas, fungsi pembelian/ produksi, pemasaran, personalia, dan keuangan merupakan fungsi operasi utama  perusahaan. Fungsi-fungsi operasi lainnya merupakan fungsi operasi penunjang.
2.       Fungsi manajemen
Sedangkan yang termasuk dalam fungsi manajemen adalah :
a.       Perencanaan
b.       Pengorganisasian
c.       Pengarahan
d.       Pengendalian
Jika kedua fungsi ini dapat berjalan dengan baik, maka perusahaan akan dapat menjalankan operasinya dengan lancar, terkoordinasi, terintegradi dalam mencapai tujuannya.

CIRI-CIRI PERUSAHAAN
Ciri-ciri perusahaan mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan bersangkutan mudah dikenali. Pada umumnya ciri-ciri perusahaan berkenaan dengan variabel-variabel sebagai berikut :
1.       Operatif
Yaitu dalam perusahaan dijumpai adanya kreativitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia ataupun pendistribusian barang dan jasa.
2.       Koordinatif
Yaitu diperlukan koordinasi semua bagian dalam kegiatannya.
3.       Reguler
Yaitu upaya mencapai kesinambungan perusahaan yang dapat mendukung aktivitasnya agar dapat selalu bergerak maju.
4.       Dinamis
Yaitu lingkungan yang selalu berubah-ubah.
5.       Formal
Yaitu untuk memenuhi keadaan ini perusahaan harus terdaftar di lembaga pemerintah acara resmi.
6.       Lokasi
Yaitu letak perusahaan didirikan.
7.       Pelayanan bersyarat
Yaitu dalam menghasilkan barang dan jasa perusahaan terkait dengan tujuannya dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dan bersedia konsumen.


4. LINGKUNGAN PERUSAHAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LINGKUNGAN

1.       Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan. Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi. Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan peluang, Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :

A.       Lingkungan eksternal makro, adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
• Keadaan alam: SDA, lingkungan.
• Politik dan hankam: kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam negara dimana perusahaan berada menciptakan.
• Hukum
• Perekonomian
• Pendidikan dan kebudayaan
• Sosial dan budaya
• Kependudukan
• Hubungan internasional.

B.       Lingkungan eksternal mikro, adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung     terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
·         Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
·         Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil    produksi ke konsumen.
·         Teknologi: yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
·         Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.

2.       Lingkungan Internal

Lingkungan internal dalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
• Tenaga kerja
• Peralatan dan mesin
• Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
• Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
• Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.

B. Faktor Lingkungan Internal

·         Lingkungan perekonomian yang erat berhubungan dengan pasar dimana diadakan penjualan dan pembelian barang dan jasa.
·         Lingkungan seperti politik, pemerintah, hokum, dan militer yang mengatur kegiatan perusahaan.
·         Keadaan social meliputi berbagai golongan penduduk dengan sikap kepercayaan, tingkah laku yang dicerminkan dalam lembaga social yang ada.

Dari ketiga golongan diatas masih dapat diperinci lagi menjadi sub factor.
·         Tanah dan alam sekitar
Tanah dan sumber alam merupakan salah satu factor penting untuk kegiatan perusahaan.
·         Ilmu pengetahuan dan seni
Ilmu penegtahuan menunjukkan metode, manajemen kepada pimpinan dalam mengelola perusahaan. Penerapan ilmu pengetahuan dalam dunia perusahaan akan dapat membantu menggali ilmu pengetahuan lebih lanjut.
·         Pemerintah dan hukum
Aspek positif dari pemerintah akan dibutuhkan oleh perusahaan ialah perlindungan terhadap hak milik, pemeliharaan tata hukum, dan keamanan, serta penggunaan keuangan, tetapi pemerintah perlu mengadakan pembatasan dengan mengadakan pemungutan pajak dan tarif.
·         Uang, kredit, kapital
Uang kredit merupakan darah bagi kehidupan perusahaan. Apabila uang, kredit, dan kapital ini lambat akan menghambat jalannya perusahaan. Sebaliknya, jika jumlah yang terlampau banyak akan mengganggu perusahaan. Uang sebagai alat pembayaran, termasuk kredit didalamanya. Mengenai kapital perusahaan tidak akan dapat menjalanka fungsinya tanpa kapital.dana kapital ini dalam bentuk terkumpulnya uang atau kredit yang diinfestasikan dalam perusahaan.
·         Tersedianya tenaga kerja
Tenaga kerja dalam perusahaan pada umumnya bersatu dalam bentuk serikat kerja. Berhasilnya perusahaan tergantung pada tingkat ketrampilan, kesehatan, dan sikap dari tenaga kerja. Hal ini sangat tergantung pada system pendidika, standar hidup, dan inisiatif dari masyarakat.
·         Sikap konsumen
Usaha perusahaan untuk mengurangi resiko dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan sikap konsumen dan publik.
·         Kepercayaan dan agama
Mempengaruhi tingkah laku manusia serta etika masyarakat, hal ini mempengaruhi kebijaksanaan perusahaan yang diambil oleh manajer. Standar etika ini harus diikuti oleh perusahaan.
·         Hubungan internasional
Hubungan ini meliputi penyediaan sumber ekonomi, bahan perdagangan dan politik mungkin tidak terbatas pada bahan dasar, tetapi juga berupa tenaga kerja terdidik yang didatangkan dari luar negeri.


5.    PENDEKATAN DALAM MELIHAT BISNIS DAN LINGKUNGAN
Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.
Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.

No comments:

Post a Comment